Welcome to Anarchy Country


Oleh: Feri Hyang Daika

Sumber: www.google.com
Bangsa Indonesia dahulunya dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai humanisme yang melekat pada Hak Asasi Manusia serta nilai-nilai lain yang menggambarkan betapa santun dan ramahnya orang Indonesia yang selaras dengan adat, budaya serta tradisi ketimuran. Kesemuaannya itu tercantum dengan jelas pada Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. 



Budaya sungkan, malu berbuat salah dan takut untuk berbuat salah telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Nilai-nilai budaya ini bukannya muncul begitu saja tetapi secara historis, bangsa Indonesia yang pada dulunya adalah bangsa yang terbentuk melalui penyatuan kerajaan-kerajaan menganggkat nilai-nilai santun dan ramah yang berkembang dalam lingkungan kerajaan yang kemudian dirumuskan sebagai way of life bangsa Indonesia melalui perwujudan Pancasila sebagai pandangan bangsa dan ideologi bangsa.


Pancasila telah memberikan gambaran tentang bagaimana karakteristik kepribadian bangsa Indonesia kepada dunia. Berdasarkan pandangan Pancasila, orang Indonesia itu adalah orang yang saleh serta menunjung tinggi nilai-nilai ke-Tuhanan yang dirumuskan melalui Pancasila, khususnya sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Serta bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia yang sesuai dengan sila kedua, yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Konstitusi dasar Indonesia, UUD 1945 pun mengakui hal-hal yang terkait dengan sikap dan karakter bangsa yang cinta damai, bahkan dalam pembukaannya UUD 1945 dengan tegas mengatakan bahwa bangsa Indonesia menentang keras berbagai macam bentuk kekerasan yang terjadi dimuka bumi.

sumber: www.google.com
Namun pesan moral yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945 tersebut dewasa ini telah menjadi barang kadaluarsa yang dianggap banyak orang tidak lagi sesuai dengan kemajuan jaman. Akibatnya nilai-nilai sosial nan luhur yang terkandung dalam Pancasila kemudian perlahan mulai tenggelam, berganti nilai-nilai yang lebih liberal dan individual dalam pandangan hidup bangsa Indonesia. Hampir tidak ada lagi semangat persatuan dan kesatuan, hampir tidak ada lagi semangat toleransi antar umat beragama, serta nilai keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia perlahan mulai hilang.

Apabila kita mengikuti pemberitaan diberbagai media masa baik cetak maupun elektronik, hampir setiap hari kita disuguhkan pemberitaan mengenai tawuran antar warga bahkan ironisnya tawuran juga melibatkan para kaum intelektual muda yaitu para pelajar dan mahasiswa. Pemboman juga marak terjadi dimana-mana. Pembongkaran, pengrusakan serta pembakaran rumah ibadah seakan menjadi hal yang biasa.

Tidak Ada Rasa Aman

Begitu banyaknya tindakan kekerasan yang terjadi beberapa tahun belakangan ini telah membuat hilangnya rasa aman dalam masyarakat. Masyarakat lebih sering merasa resah serta ketakutan. Indonesia dewasa ini benar-benar telah kehilangan jati diri bangsanya sebagai bangsa yang sopan dan penuh toleransi. Banyak kelompok tertentu dalam masyarakat Indonesia yang merasa bangga telah melakukan berbagai kekerasan dan pengrusakan terhadap berbagai fasilitas umum atau symbol pemerintahan seperti rumah ibadah dan kantor-kantor pemerintah seakan melegitimasi bahwa mereka sebagai kelompok yang super power yang punya kuasa untuk mengendalikan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Sumber: www.google.com

Yang lebih memprihatinkan lagi bahwa aparat kepolisian seakan tidak berdaya dan tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai pelindung, pengayom serta pelayan masyarakat yang berada pada titik terdepan dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat Indonesia secara umum.


Dalam banyak kasus, aparat kepolisian seringkali kecolongan atas aksi-aksi brutal sekelompok masa yang melakukan tindakan-tindakan seperti pengrusakan dan pembakaran rumah ibadah.  Ketidakmampuan aparat menciptakan rasa aman dalam kalangan masyarakat ini tentu telah membuat kredibilitas institusi kepolisian minus dimata masyarakat.

Terlebih lagi saat ini, banyak kasus tentang bomb yang meresahkan masyarakat Indonesia semakin melengkapi catatan hitam mengenai kemananan nasional. Dengan adanya kasus bomb ini membuat Indonesia menjadi negara yang tidak aman bagi para turis serta bagi masyarakatnya sendiri. Keadaan yang demikian tentu saja akan sangat merugikan karena terror dan perasaan tidak aman selalu menghantui. Indonesia sekarang ini lebih terkenal dengan anarkisnya ketimbang prestasinya dalam kancah dunia internasional. Dengan demikian, maka tidak berlebihan jika kita mengucapkan welcome to anarchy country kepada masyarakat internasional yang datang ke Indonesia.


Toh kita pun tak bisa membantah apalagi menyangkal bahwa memang benar saat ini bangsa kita benar-benar tidak aman dan nyaman, hampir tiap hari pemberitaan selalu mengabarkan  berbagai kasus kekerasan yang berlatar belakang agama, ideologi maupun politik. Indonesia telah benar-benar berubah menjadi negeri anarki yang mengerikan.